Bisa karena biasa, kebiasaan membentuk siapa kita.
Kebiasaan bisa membangun masa depan anda. Sukses dan gagal dibangun dari kebiasaan. Ingat kebiasaan anda, karena kebiasaan itu yang menentukan siapa anda 5-10 tahun yang akan datang.
Bukan dari di mana, dengan siapa, di lingkungan manda anda, tetapi kebiasaan anda lah kuncinya.
Kebiasaan 1. Proaktif, kebiasaan yang pertama ialah pro-aktif, menjemput bola, melangkah sebelum waktu, grab the future today.
Memilih menanggapi segala sesuatu secara positif.
Paradigma, mercusuar, kapal sedang berlabuh, karena radar censor rusak, maka kapal disuru berubah haluan. Kapal sebelahnya merespons, "Anda yang harus berubah!", keduanya baku tuduh harus berubah. Karena dia merasa benar, dan memaksa kapal sebelah yang harus berubah. Kita harus rubah respons kita terhadap apa yang terjadi.
Atas masalah itu dengan sudut pandang yang bervariasi.
Masalah membuat diri kita menjadi lebih kuat dan lebih maju.
Kebiasaan 2. Mulailah dengan hasil akhir.
Nick tak punya tangan dan tak punya kaki, tetapi pengusaha kayaraya. Perusaha besar sekali. Mottonya ialah "Begin from the end!" Mulailah dari apa yang anda inginkan. Anda percaya bahwa impian itu pasti bisa dicapai, dan anda hidup dalam realitas impian anda.
Kalau anda tidak bisa membayangkan apa yang anda capai, maka anda mungkin tidak akan mencapainya. Visualisasikan apa yang ada dalam impian anda.
Buatlah buku impian.
Kebiasaan 3. Prioritaskan hal yang utama dan yang penting. Tidak terfokus pada masalah tetapi kepada peluang. Kita tidak akan berburu-buru, menikmati proses yang sedang kita jalani.
Setiap malam saya tulis apa yang harus asya lakukan setiap hari. Saya tidak fokus kepada masalah.
Kalau anda sibuk dengan waktu anda, maka tidak ada waktu untuk pikirkan hal2 negatif atau masalah.
Kebiasaan 4. Berpikir win-win, win-win situation.
Altit dididik untuk berprestasi, bukan dengan cara-cara licik dan merugikan diri sendiri. Apa yang saya bisa dapat dan makan dari kamu yang kita pikirkan, maka hubungan itu ialah hubungan palsu, hubungan sebentar.
Anda maju saya maju, anda untung saya untung, maka hubungan ini langgeng.
Kalau pikirannya apa yang saya dapat dari Anda, maka hubungan ini tidak akan bertahan.
Kebiasaan 5. Berusahalah untuk memilih memahami lebih dahulu kemudian dipahami.
Untuk bisa memahami orang lain, anda harus bisa menjadi pendengar yang baik. Oleh sebab itu saya percaya hari ini jadilah pendengar yang baik. pembicara yang baik ialah pendegar yang baik. kita punya dua telinga dan satu mulut, jadi mendengar lebih banyak dan berbicara lebih sedikit.
Kebiasaan 6. Bersinergi.
Prestasi dan kemajuan bukan hanya oleh satu orang. Ada orang-orang di balik, di samping, di depan dan di belakang yang menopang, mendorong, mendampingi, menarik. Ada mentor, ada teman kerja.
Semoga video ini juga memberikan inspirasi untuk sinergi.
Kebiasaan 7. Mengasah gergaji. Mental, fisik, emosional dan spiritual harus dibenahi, diberi makan, dipelihara, dikembangkan.
Membangun perusahaan yang baik perlu fisik yang baik, perlu latihan rohani yang baik, perlu mental yang prima. Emosi juga harus bagus.
Apa artinya mengasah gergaji? Mau sukses tidak seperti pakai kampak, tetapi dengan gergaji, kebiasaan dibangun setiap hari. Emosi: sikap, tidak mudah menyerah.
Secara sosial, apa artinya sukses tetapi tidak banyak orang bangga dan berdampak bagi orang lain.
Search This Blog
Wednesday, 2 March 2016
5 LEVEL PENGUSAHA LEVEL 4 INVESTOR
Pengusaha Level Keempat: Investor
Di level ketiga kita belajar bagaimana seorang director yang anda pekerjakan mengerjakan semua bisnis Anda dan tinggal melaporkan kepada Anda hasil yang dicapainya.
Siapa orang di Indonesia yang masuk ke pengusaha level ke empat? Jujur tidak mudah!
Mereka ini level kawakan, level langka. Orang yang bisa masuk, kurang dari nol nol nol sekian persen.
Mereka orang-orang istimewa, orang pilihan, memang jiwa entrepreneur sangat tinggi sekali.
Pengusaha level ini namanya: INVESTOR
Dia sudah menghasilkan uang untuk dirinya. Dan sekarang dia tidak bekerja lagi, malahan uang yang bekerja untuk dirinya.
Orang rata-rata bekerja sepanjang waktu untuk mendapatkan uang. Orang level keempat sudah miliki banyak asset dan asset ini menghasilkan uang lagi untuk dirinya. Dia tidak lagi bekerja untuk uang. Uangnya sudah masuk, mengalir.
Pengusaha level keempat. Pekerjaannya cuma satu: JUAL BELI BISNIS.
Kalau di barat ini sudah umum didengar. Kalau di Indonesia belum ada, hanya dipahami konglomerat. Konglomerat itu pekerjaannya ialah jual-beli bisnis.
Dia punya Tim Spesial untuk memperbaiki Tim Divisi 7 buah tadi untuk mengangkatnya ke level lanjutan. Dia beli dari level dua diangkat ke level keempat.
Perusahaan level empat beli banyak perusahaan lokal yang dianggap punya nasabah, punya konsumen bagus tetapi dibeli.
tokopedia.com, lazada.co.id dibeli oleh asing.
Bisakah Anda menjadi level ke empat? Jadi pengusaha level ketiga dulu. Toher beli AC Milan dari Italia, dia seorang pengusaha yang beli perusahaan lain.
Berlanjut ke Level kelima nanti.
Di level ketiga kita belajar bagaimana seorang director yang anda pekerjakan mengerjakan semua bisnis Anda dan tinggal melaporkan kepada Anda hasil yang dicapainya.
Siapa orang di Indonesia yang masuk ke pengusaha level ke empat? Jujur tidak mudah!
Mereka ini level kawakan, level langka. Orang yang bisa masuk, kurang dari nol nol nol sekian persen.
Mereka orang-orang istimewa, orang pilihan, memang jiwa entrepreneur sangat tinggi sekali.
Pengusaha level ini namanya: INVESTOR
Dia sudah menghasilkan uang untuk dirinya. Dan sekarang dia tidak bekerja lagi, malahan uang yang bekerja untuk dirinya.
Orang rata-rata bekerja sepanjang waktu untuk mendapatkan uang. Orang level keempat sudah miliki banyak asset dan asset ini menghasilkan uang lagi untuk dirinya. Dia tidak lagi bekerja untuk uang. Uangnya sudah masuk, mengalir.
Pengusaha level keempat. Pekerjaannya cuma satu: JUAL BELI BISNIS.
Kalau di barat ini sudah umum didengar. Kalau di Indonesia belum ada, hanya dipahami konglomerat. Konglomerat itu pekerjaannya ialah jual-beli bisnis.
Dia punya Tim Spesial untuk memperbaiki Tim Divisi 7 buah tadi untuk mengangkatnya ke level lanjutan. Dia beli dari level dua diangkat ke level keempat.
Perusahaan level empat beli banyak perusahaan lokal yang dianggap punya nasabah, punya konsumen bagus tetapi dibeli.
tokopedia.com, lazada.co.id dibeli oleh asing.
Bisakah Anda menjadi level ke empat? Jadi pengusaha level ketiga dulu. Toher beli AC Milan dari Italia, dia seorang pengusaha yang beli perusahaan lain.
Berlanjut ke Level kelima nanti.
5 LEVEL PENGUSAHA LEVEL 3 THE DIRECTOR
Bagaimana Anda bisa menjadi Pengusaha Level Ketiga?
Kita sudah bahas sebelumnya, setiap divisi di leevl kedua harus ada, yaitu
1. inventory atau stok barang
2. sales (administrasi)
3. accounting pembukuan
4. Finance
5. Production (manufaktur
6. Administration (marketing)
7. Technology & Development agar tidak ketinggalan dengan kemauan pasar.
Pastikan setiap divisi ini bukan Anda yang tangani. pastikan ada karyawan yang tangani divisi ini semua. Mereka menjadi menejer untuk meng-handle setiap divisi. Semua menejer bertanggungjawab kepada Anda.
Itu baru anda menjadi seorang General Manager membawahi banayak dividi. Setelah general manager baru naik ke level ketiga.
Setelah Anda menjadi General Manager baru menjadi Director,
Pengusaha level ketiga ialah pengusaha yang memiliki seorang manager atau general manager di setiap divisi yang Anda kembangkan, dan akhirnya Anda menunjuk seorang director untuk mengelola perusahaan anda.
Kalau Anda belum memiliki seorang CEO (Director) untuk menggantikan peran Anda, maka Anda tidak layak masuk ke pengusaha level 3.
Anda harus miliki orang kepercayaan yang sangat tinggi, namanya director, yang betul-betul menggantikan peran Anda. Harus anda temukan replikanya sama dengan anda, performa sama dengan anda, kemampuan seperti anda, menggantikan peran anda, kinerja perusahaan tetap. Itu baru namanya director.
Level ketiga ini punya tantangan paling berat dan banyak gagal di level ketiga.
Sering director diganti, terlibat kembali, banyak tidak cocok, dan tantangan semakin besar.
Harus benar-benar expert, dan harus benar-benar MAU naik ke LEVEL KEEMPAT. Mau melepas atributnya sebagai seorang director. Dan karyawan dan menejernya harus rela dipimpin oleh orang lain.
Mungkin secara budaya, kinerja, pengalaman, kepribadian tidak sama, membuat sangat sulit beralih peran dari CEO sendiri keapda CEO orang lain.
Pengusaha Level keempat: bersambung
Kita sudah bahas sebelumnya, setiap divisi di leevl kedua harus ada, yaitu
1. inventory atau stok barang
2. sales (administrasi)
3. accounting pembukuan
4. Finance
5. Production (manufaktur
6. Administration (marketing)
7. Technology & Development agar tidak ketinggalan dengan kemauan pasar.
Pastikan setiap divisi ini bukan Anda yang tangani. pastikan ada karyawan yang tangani divisi ini semua. Mereka menjadi menejer untuk meng-handle setiap divisi. Semua menejer bertanggungjawab kepada Anda.
Itu baru anda menjadi seorang General Manager membawahi banayak dividi. Setelah general manager baru naik ke level ketiga.
Setelah Anda menjadi General Manager baru menjadi Director,
Pengusaha level ketiga ialah pengusaha yang memiliki seorang manager atau general manager di setiap divisi yang Anda kembangkan, dan akhirnya Anda menunjuk seorang director untuk mengelola perusahaan anda.
Kalau Anda belum memiliki seorang CEO (Director) untuk menggantikan peran Anda, maka Anda tidak layak masuk ke pengusaha level 3.
Anda harus miliki orang kepercayaan yang sangat tinggi, namanya director, yang betul-betul menggantikan peran Anda. Harus anda temukan replikanya sama dengan anda, performa sama dengan anda, kemampuan seperti anda, menggantikan peran anda, kinerja perusahaan tetap. Itu baru namanya director.
Level ketiga ini punya tantangan paling berat dan banyak gagal di level ketiga.
Sering director diganti, terlibat kembali, banyak tidak cocok, dan tantangan semakin besar.
Harus benar-benar expert, dan harus benar-benar MAU naik ke LEVEL KEEMPAT. Mau melepas atributnya sebagai seorang director. Dan karyawan dan menejernya harus rela dipimpin oleh orang lain.
Mungkin secara budaya, kinerja, pengalaman, kepribadian tidak sama, membuat sangat sulit beralih peran dari CEO sendiri keapda CEO orang lain.
Pengusaha Level keempat: bersambung
5 LEVEL PENGUSAHA LEVEL 2 Manager
Level kedua: Your are the Manager
Manager sendiri ialah: pengusaha yang sudah mempunyai usaha dan pemiliknya harus mengurusi usahanya sendiri, tetapi akhirnya memiliki karyawan, atau orang lain membantu.
Paling gampang ialah orang yang punya toko di Mall atau di Pasar Senin atau Tanah Abang Jakarta. Mereka rata-rata adalah pengusaha level kedua. Mereka punya toko tetapi mereka harus menjaga tokonya sendiri. Mereka harus buka sendiri, mereka juga tutup sendiri. Ada kekuatiran barang hilang, dan salah diurus. Mereka sangat terikat dengan usaha mereka.
Mereka takut kehilangan omzet. Julukannya "the Managers"
Biasanya sangat berat kalau mau mencatak omzet 3 M per bulan. Untuk mencetak 100 juta perhari, maka menggunakan sales per hari, bayangkan berapa orang yang Adna butuhkan.
Semakin besar omzet, maka semakin pusing, maka Anda harus memikirkan harus memikirkan lini, unit, divisi.
Siapkan
1. Inventory (gudang lebih besar, stok yang tetap dan cukup. Akan bantu kita menghitung untung-rugi.
2. Siapkan sales, siapkan warung atau tempat penjualan dengan citarasa dan rasa dan menu yang sama. Harus buka cabang banyak untuk memastikan pemasukan 100 juta perhari atau 30 M per bulan.
3. Accounting, harus persiapkan accounting: cash flow usaha dan utang - piutang. Jangan sampai agen itu berhutang, yang belum terbayar.
Kalau memperbesar modal, maka pinjam dari bank. Inventory ada baru membantu bank kuncurkan bantuan.
4. Divisi Finance, memberikan ramalkan, omzet 5 bulan, 6 bulan.
Jangan sampai modal usaha kita terganggu untuk 6 bulan sampai 1 tahun ke depan.
Juga mengurus future investment, jangan sampai membuka cabang dan tempat yang salah. Agar supaya omzet perusahaan tidak turun.
5. Production. Jangan sampai perusahaan Anda ada penjualan tidak ada produksi. Jangan sampai pasar sudah minta tapi anda tidak bisa sediakan.
6. Divisi Administrasi. Pekerjaannya memastikan legalitas usaha, mengurus merek dagang, kalau tidak didaftar perusahaan dan merek anda dijiplak dan diambil alih orang lain, mengurus perijinan: SITU/SIUP, SNI, dll.; HUman Resoruces depaertment
7. Technology & Development, jangan sampai produk anda tidak ada perubahan, perlu dikemas ulang, perlu menggunakan teknologi yang lebih menarik. Perusahaan mau bertahan, haruslah inovative dan up to date.
Pengusaha kalau mau capai 100 juta per hari, baca dan pelajari.
Tidak mudah begitu maju ke level kedua.
bersambung ke Level Ketiga:
Manager sendiri ialah: pengusaha yang sudah mempunyai usaha dan pemiliknya harus mengurusi usahanya sendiri, tetapi akhirnya memiliki karyawan, atau orang lain membantu.
Paling gampang ialah orang yang punya toko di Mall atau di Pasar Senin atau Tanah Abang Jakarta. Mereka rata-rata adalah pengusaha level kedua. Mereka punya toko tetapi mereka harus menjaga tokonya sendiri. Mereka harus buka sendiri, mereka juga tutup sendiri. Ada kekuatiran barang hilang, dan salah diurus. Mereka sangat terikat dengan usaha mereka.
Mereka takut kehilangan omzet. Julukannya "the Managers"
Biasanya sangat berat kalau mau mencatak omzet 3 M per bulan. Untuk mencetak 100 juta perhari, maka menggunakan sales per hari, bayangkan berapa orang yang Adna butuhkan.
Semakin besar omzet, maka semakin pusing, maka Anda harus memikirkan harus memikirkan lini, unit, divisi.
Siapkan
1. Inventory (gudang lebih besar, stok yang tetap dan cukup. Akan bantu kita menghitung untung-rugi.
2. Siapkan sales, siapkan warung atau tempat penjualan dengan citarasa dan rasa dan menu yang sama. Harus buka cabang banyak untuk memastikan pemasukan 100 juta perhari atau 30 M per bulan.
3. Accounting, harus persiapkan accounting: cash flow usaha dan utang - piutang. Jangan sampai agen itu berhutang, yang belum terbayar.
Kalau memperbesar modal, maka pinjam dari bank. Inventory ada baru membantu bank kuncurkan bantuan.
4. Divisi Finance, memberikan ramalkan, omzet 5 bulan, 6 bulan.
Jangan sampai modal usaha kita terganggu untuk 6 bulan sampai 1 tahun ke depan.
Juga mengurus future investment, jangan sampai membuka cabang dan tempat yang salah. Agar supaya omzet perusahaan tidak turun.
5. Production. Jangan sampai perusahaan Anda ada penjualan tidak ada produksi. Jangan sampai pasar sudah minta tapi anda tidak bisa sediakan.
6. Divisi Administrasi. Pekerjaannya memastikan legalitas usaha, mengurus merek dagang, kalau tidak didaftar perusahaan dan merek anda dijiplak dan diambil alih orang lain, mengurus perijinan: SITU/SIUP, SNI, dll.; HUman Resoruces depaertment
7. Technology & Development, jangan sampai produk anda tidak ada perubahan, perlu dikemas ulang, perlu menggunakan teknologi yang lebih menarik. Perusahaan mau bertahan, haruslah inovative dan up to date.
Pengusaha kalau mau capai 100 juta per hari, baca dan pelajari.
Tidak mudah begitu maju ke level kedua.
bersambung ke Level Ketiga:
5 LEVEL PENGUSAHA - Pengusaha Level 1 Self Employed
Video sebelumnya dibahas rahasia mencetak 3 M per bulan.
Semua bisa dicapai, semua bisa menghitung, tantangannya, "Bagaimana cara mencapainya?"
Dalam bela diri misalnya Anda ada dalam level sabuk apa: sabuk hitam, sabuk putih, sabuk merah?
Pengusaha juga ada jejak dan jenjang dan levelnya juga. "Five Levels of Entrepreneurs" Terkait dengan mindset dan mental orang sukses.
Arus cashflow dibagi empat sudut: E S B I
Employee, Self-Employed, Business Owner, Investor
Level pertama: Karyawan, apa yang harus anda siapkan untuk menjadi pengusaha level pertama. Tips bisnis untuk pemula.
Jadi makelar, bisa memasarkan produk orang lain.
Self-employed. Tidak memiliki produk sendiri, dengan cara komisi, pasarkan produk orang lain, reseller.
Produksi barang Anda sendiri: UKM, Koperasi.
1. Bagaimana cara Anda menjual supaya barang anda laku di pasar?
2. Invetori, stok barang harus ada dan siap. Jangan sampai barang anda terkenal tetapi stok tidak tersedia. Setelah menjadi terkenal, pastikan anda punya stok.
Level kedua: bersambung.
Semua bisa dicapai, semua bisa menghitung, tantangannya, "Bagaimana cara mencapainya?"
Dalam bela diri misalnya Anda ada dalam level sabuk apa: sabuk hitam, sabuk putih, sabuk merah?
Pengusaha juga ada jejak dan jenjang dan levelnya juga. "Five Levels of Entrepreneurs" Terkait dengan mindset dan mental orang sukses.
Arus cashflow dibagi empat sudut: E S B I
Employee, Self-Employed, Business Owner, Investor
Level pertama: Karyawan, apa yang harus anda siapkan untuk menjadi pengusaha level pertama. Tips bisnis untuk pemula.
Jadi makelar, bisa memasarkan produk orang lain.
Self-employed. Tidak memiliki produk sendiri, dengan cara komisi, pasarkan produk orang lain, reseller.
Produksi barang Anda sendiri: UKM, Koperasi.
1. Bagaimana cara Anda menjual supaya barang anda laku di pasar?
2. Invetori, stok barang harus ada dan siap. Jangan sampai barang anda terkenal tetapi stok tidak tersedia. Setelah menjadi terkenal, pastikan anda punya stok.
Level kedua: bersambung.
Bagaimana Cara Mencetak Omset 3 Milyar per bulan
Dengan jelas diberitahukan target penjualan disesuaikan dengan target pendapatan yang ditetapkan.
Menantang tetapi bukan tidak mungkin.
Menantang tetapi bukan tidak mungkin.
Monday, 18 January 2016
Berpikir dan Menjadi Kaya
Think and Grow Rich (Berpikir dan Menjadi Kaya)
- Desire (passion), tidak ada burning desire, sama dengan keingingan. Ingin jadi kaya dan harus jadi kaya berbeda artinya. Muatan "harus" dan "mau" berbeda. Keingingan dan keinginan yang membara itu berbeda. Tidak ikut-ikutan apa yang ada dalam hati.
- Faith (Keyakinan). Tidak salah kalau terisniprasi orang lain. Anda sendiri harus punya kepercayaan atau keyakinan atas apa yang Anda kerjakan. Bekerja menurut keyakinan Anda sendiri. Setiap orang punya kisah sukses sendiri. Anda harus menjadi diri Anda sendiri dengan kisah sukses Anda. Boleh diinspirasi oleh orang lain, tetapi Anda jangan pernah meniru 100% orang lain. Jadilah diri Anda sendiri. Bikinlah usaha yang unik.
- Affirmation. Apa yang saya lakukan setiap pagi. Saya bahagia, saya pasti bisa melakukan ini dan itu, saya pasti sukses. Dorongan dan semangat menciptakan peluang.
- Jangan hanya punya ide dan pengetahuan, tetapi tidak bisa dipraktekkan. Percuma saja. Pengetahuan haruslah diaplikasikan. untuk membawa manfaaat
- Imaginasi. Sintaktik dan kreatif. Sintaktik - sama sekali baru. berpikir ulang, segala sesuatu dari nol. Kreatif, gunakan dari apa yang ada dengan terobosan baru. Ojek - Gojek adalah sebuah hasil sintaktik.
- Terorganisir. Setiap hari harus ada planning, harian, mingguan, bulanan, kuartalan, tahunan.
- Buatlah keputusan. Tidak ada keputusan hari ini adalah sebuah keputusan. Bibit dari segala kesuksesan ialah "keputusan". Mau sukses 'maka ada keputusan untuk sukses", gagal juga karena sebuah keputusan untuk gagal. Masa depan Anda ditentukan oleh keputusan.
- Persistant. Kekayaan, passion, goal. Terfokus kepada tujuan.
- Mastermind. satu tambah satu sama dengan tiga. Butuh tim, mastermind, orang pilihan, sevisi untuk mengembangkan apa yang Anda inginkan.
- Transmiutasi. Belajarlah untuk dari tidak ada menjadi ada. Berani menciptakan yang tidak ada menjadi ada. Berani mencipakan dari tidak ada menjadi ada. Pesawat, televisi, android, telepon.
- Alam bawah sadar. Kita tidak bisa memungkiri bahwa alam bawah sadar itu merupakan rahasia sukses dari semua pengusaha sukses di seluruh dunia. Kekuatan bawah sadar dapat menjadi kekuatan, belif system yang luarbiasa. Contoh tiap pagi Anda selalu ke kantor, pada hari minggu tiba-tiba Anda putuskan untuk ke kantor, tanpa Anda pikirkan, tiba-tiba Anda ada di kantor, tidak tahu kenapa. Anda terbawa oleh kekuatan alam bawa sadar. Dengan mengembangkan intiusi yang mengarahkan kita seperti ini, kita dapat mengembangkan sesuatu yang dahsyat. Letak kekuatan terbesar.
- Otak. Sebatas fisik otak kita, yang ada di balik kepala. Otak di sini bukan hanya otak fisik, tetapi adalah pikiran kita. Pikiran yang menggerakkan semuanya organ tubuh.
- Indra keenam. Bagaimana Anda mengkombinasikan hal 1 sampai yang ke-12 tadi.
3 Jenis Teman yang Wajib Anda Miliki untuk Sukses
- Mentor friend, teman pembimbing, senantiasa memberikan kita arahan, bimbingan, tujuan hidup, tuntutan, agar kita bisa meniti masa depan lebih baik. Ibarat sama dengan GPS saat mengendarai. Ia tidak menghindari kita untuk hilang, tetapi paling tidak ada pembimbing. Kegagalan ialah hal yang biasa, tetapi menjadi lebih sedikit. Mentor friend dalam segala hal, bukan hanya dalam bisnis.
- Body friend. Teman sekolah kita dulu. Teman hura-hura, teman main bola, akrab, bercanda. Sekedar bercanda.Tidak lebih daripada sekedar untuk menghilangkan lelah. Proporsinya jangan terlalu besar.Untuk mengejar masa depan, lebih baik bersama mentor-friend, daripada dengan body-friend.
- Folower-friend. Teman yang mengikuti Anda. Anda menjadi mentor mereka. Anda menjadi lebih sukses karena mereka.
Kekuatan FOKUS!! Hukum 10000 Jam
Kekuatan dari FOKUS: Hukum 10.000 Jam
Kekuatan yang sering kita dengar, tidak mungkin sukses kalau tidak fokus terhadap segala hal.
- Hukum Segala sesuatu dilakukan berulang-ulang, akan ada hasil. Kaca pembesar diarahkan ke matahari dan disorot ke kertas, dengan fokus selama 1/2 jam, maka kertas itu akan terbakar.
- Apa bedanya sebuah sinar bisa membakar kertas? Rumusnya ialah fokus.
- Di bidang apapun, Anda bisa sukses kalau Anda bisa konsisten selama 10.000 jam.
- Kalau kita lakukan satu hari satu hal setiap hari, maka Anda akan menjadi seorang pakar selama 10.000 jam, maka per minggu 5 hari per minggu x setahun, maka 127 tahun kemudian Anda menjadi pakar.
- Berlatih 1 hari berapa jam? dikali berapa hari, dikali berapa bulan dan tahun sampai mencapai 10.000 jam.
Sangat meninginspirasi. Hukum 10.000 jam bisa bekerja jika kita ingin menjadi pakar. tapi kebanyakan kita ingin menjadi pakar dalam suatu hal dan juga mengusasi hal-hal iain sebagai hobi atau lainnya seperti programming, selancar, berenang. Ada buku yang menjabarkan bagaimana menguasai keterampilan dan terbukti bisa mengusasinya (tidak pakar tapi cukup piawai) yaitu The First 20 Hours (20 jam pertama menguasai keterampilan)..... karangan Joush Kaufman Kualitas lebih penting dari kuantitas. 10.000 jam sebaiknya tidak dipahami bahwa 10.000 itu mutlak harus kita lakukan. ada hukum 20/80 atau hukum pareto yang intinya menyatakan bahwa 80% hasil disebabkan oleh 20% sebab. Kita identifikasi 20$ dari 10.000 yang paling berpengaruh agar bisa menjadi pakar yang mempengaruhi 80% hasil. Kita beruntung hidup di zaman sekarang karena banyak orang yang telah menjadi pakar. Jika kita inign menjadi pakar, salah satu caranya temukan minat keparakan yang kita inginkan, cari orang, tokoh, mentor (mentor friend), orang lain yang telah sukses melakukan apa yang kita impikan, temukan strategi yang mereka lakukan lalu praktekan Semoga membantu...Terima kasih
Berpikir dan Berjiwa Besar
Buku ini buku lama yang dibahas tetapi pelajaran sangat relevan buat kita saat ini:
- Jangan dipengaruhi oleh apa yang di luar, tetapi kuatkan hai dan
- Berani Ambil Tindakan. Langsung berdiri dan langsng lakukan. Senang teori-teori terus, ataukah langsung praktek dan rujuk ke teori pada saat ada masalah? Keberanian Anda berasal dari praktek, bukan dari baca buku. Praktek dari buku yang Anda baca lebih penting
- Berani menetapkan goals: jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Friday, 1 January 2016
3 Kebiasaan Kecil yang dapat Membuat Anda Sukses Lebih Cepat
- Setiap malam sebelum tidur, tulis setiap hari apa yang harus Anda lakukan keesokan harinya. Buat jadwal tahunan, bulanan, harian.
- Menyambut hari dengan kecerahan. Buka dengan rasa syukur atas kesempaan satu hari lagi untuk hidup dan berbuat untuk hidup ini. Memulai hari dengan depresi dan memulai hari dengan syukur dan doa lebih baik.
- Lakukan afirmasi. Lihat di kaca, teguhkan dengan perkataan-perkataan yang membangun dan merubah hidup.
Apa yang Saya Tangkap pertama kali dari Bob Sadono dan Doa Berkat untuk Papua Entrepreneurship
Suatu waktu saya nonton salah satu televisi swasta, dan tanpa saya rencanakan sebelumnya, saya tepat waktu itu melihat Bob Sadono memasuki salah satu toko miliknya, lebih baik saya sebut minimarket atau lebih tepa supemarket.
Waktu beliau turun dari mobilnya, dan berjalan berputar-putar pertama-tama di tempat tinggalnya, beliau tidak mengenakan sepatu ataupun sandal, alias kaki kosong, atau istilah di Papua kaki ayam. Memang saya sendiri tidak suka dengan alas kaki. Tentu saja alasan Bob Sadono kaki kosong dan alasan saya berbeda. Maklum saya dilahirkan di kampung, di zaman batu, sewaktu ayah-ibu masih menggunakan serba batu utnuk semua kegiatan sehari-hari.
Saya dibesarkan sampai umur 12 tahun dalam kondisi peralihan dari zaman batu ke zaman besi. Dalam waktu kurang dari 10 tahun sayapun beralih ke zaman modern. Nah, karena latarbelakang hidup saya inilah, menyebabkan sampai detik ini saya tidak suka sandal, sepatu, bahkan pakaian modernpun sering saya tidak suka. Saya mau hidup mengenakan koteka, kaki kosong, berjalan-jalan berburu di hutan-rimba. Itu kebebasan sejati, kehidupan yang sempurna yang saya tahu, dan pernah saya jalani sampai usia 13 tahun.
Kaki kosong, alias kaki ayamlah yang membuat saya tidak mengganti channel TV waktu itu.
Ternyata alasan saya dibawa ke situ oleh Sang Pencipta saya ialah supaya saya belajar apa yang diajarkan Bob Sadono.
Pertanyaan ke sekian diajukan oleh wartawan, tetapi untuk saya sebagai pemirsa ini pertanyaan pertama setelah saya tuned ke channel dimaksud. Ia ditanya,"Bagaimana Anda bisa sukses seperti ini?"
Jawabnya singkat, "Anda harus siap gagal 99 kali, sebelum sukses 1 kali." Wah, sontak saja sang wartawan membanjiri Bob Sadono dengan tertawa, kelakar dan pertanyaan lain yang saya tidak mau tulis di sini, tetapi pada prinsipnya meremehkan atau menyatakan sikap wartawan bahwa alasan ini "mengada-ada, bukan dari pengalamannya pribadi".
Bob Sadono berhenti sejenak, menatap wartawan, dan dengan tangannya bergerak juga, dia katakan kepada wartawan, "Saya serius. Ini teori dari pengalaman hidup, bukan teori muluk-muluk yang menggiurkan, tetapi teori dari pengalaman selama puluhan tahun. Anda harus siap gagal dan siap rugi 99 kali, dan bila perlu 999 kali."
Sang wartawan yang awam dalam dunia usaha ini, yang saya nilai sama sekali iidak mengerti apa yang dimaksudkan ini bertanya, "Berarti kita bukan pengusaha cari untung tetapi menjadi pengusaha cari rugi!"
Langsung Bob Sadono menjawab,
Lalu sang wartawan tanya kepada Bob, "Kalau mau rugi sebegitu banyak, apakah tidak perlu cari untung?" Lalu jawab Bob, "Nah itu pertanyaan bagus. Yang kita cari ialah rugi 99 aau 999 kali dan untuk sekali." Langsung saja wartawan ini kembali tertawa, menganggap ini ide gila. Melihat reaksi tidak percaya, Bob lanjutnya,
Bob Sadono telah pergi, meninggalkan kerajaan bisnisnya untuk anak dan cucunya. Tetapi pengalaman dan pelajarannya ia tinggalkan untuk saya Jhon Yonathan Kwano, sebagai perintis dan pemula Entrepreneurship dan Netpreneruship di Tanah Papua.
Waktu beliau turun dari mobilnya, dan berjalan berputar-putar pertama-tama di tempat tinggalnya, beliau tidak mengenakan sepatu ataupun sandal, alias kaki kosong, atau istilah di Papua kaki ayam. Memang saya sendiri tidak suka dengan alas kaki. Tentu saja alasan Bob Sadono kaki kosong dan alasan saya berbeda. Maklum saya dilahirkan di kampung, di zaman batu, sewaktu ayah-ibu masih menggunakan serba batu utnuk semua kegiatan sehari-hari.
Saya dibesarkan sampai umur 12 tahun dalam kondisi peralihan dari zaman batu ke zaman besi. Dalam waktu kurang dari 10 tahun sayapun beralih ke zaman modern. Nah, karena latarbelakang hidup saya inilah, menyebabkan sampai detik ini saya tidak suka sandal, sepatu, bahkan pakaian modernpun sering saya tidak suka. Saya mau hidup mengenakan koteka, kaki kosong, berjalan-jalan berburu di hutan-rimba. Itu kebebasan sejati, kehidupan yang sempurna yang saya tahu, dan pernah saya jalani sampai usia 13 tahun.
Kaki kosong, alias kaki ayamlah yang membuat saya tidak mengganti channel TV waktu itu.
Ternyata alasan saya dibawa ke situ oleh Sang Pencipta saya ialah supaya saya belajar apa yang diajarkan Bob Sadono.
Pertanyaan ke sekian diajukan oleh wartawan, tetapi untuk saya sebagai pemirsa ini pertanyaan pertama setelah saya tuned ke channel dimaksud. Ia ditanya,"Bagaimana Anda bisa sukses seperti ini?"
Jawabnya singkat, "Anda harus siap gagal 99 kali, sebelum sukses 1 kali." Wah, sontak saja sang wartawan membanjiri Bob Sadono dengan tertawa, kelakar dan pertanyaan lain yang saya tidak mau tulis di sini, tetapi pada prinsipnya meremehkan atau menyatakan sikap wartawan bahwa alasan ini "mengada-ada, bukan dari pengalamannya pribadi".
Bob Sadono berhenti sejenak, menatap wartawan, dan dengan tangannya bergerak juga, dia katakan kepada wartawan, "Saya serius. Ini teori dari pengalaman hidup, bukan teori muluk-muluk yang menggiurkan, tetapi teori dari pengalaman selama puluhan tahun. Anda harus siap gagal dan siap rugi 99 kali, dan bila perlu 999 kali."
Sang wartawan yang awam dalam dunia usaha ini, yang saya nilai sama sekali iidak mengerti apa yang dimaksudkan ini bertanya, "Berarti kita bukan pengusaha cari untung tetapi menjadi pengusaha cari rugi!"
Langsung Bob Sadono menjawab,
"Ya, betul. Tetapi bukan pengusaha cari rugi, yang benar adalah pengusaha siap rugi. Kebanyakan pengusaha di dunia punya mentalitas mau untung, mencari keuntungan sebesar-besarnya, tetapi Anda tahu, banyak pengusaha yang tidak siap untung, apalagi lebih banyak lagi yang tidak siap kalau rugi. Yang tidak siap untung akhirnya terjun ke dunia gelap seperti perjudian, perzinaan, bahkan sampai korupsi. Intinya mereka tidak siap jadi kaya. Gaya hidup membunuh mereka sendiri. Yang tidak siap rugi akhirnya menghentikan kegiatan bisnis mereka, bahkan ada yang mengakhiri hidup mereka sama sekali atau tidak mau hidup di dunia ini lagi.
Jadi, strategi yang tepat ialah pertama-tama, Anda harus siap rugi, dan bukan sekedar siap rugi, tetapi Anda harus siap rugi atau siap gagal 99 kali atau 999.
Lalu sang wartawan tanya kepada Bob, "Kalau mau rugi sebegitu banyak, apakah tidak perlu cari untung?" Lalu jawab Bob, "Nah itu pertanyaan bagus. Yang kita cari ialah rugi 99 aau 999 kali dan untuk sekali." Langsung saja wartawan ini kembali tertawa, menganggap ini ide gila. Melihat reaksi tidak percaya, Bob lanjutnya,
Tunggu dulu. Apakah lebih baik Anda untung 99 kali lalu rugi sekali dan selamanya, ataukah Anda rugi 99 kali tetapi untuk sekali dan untung itu untuk selamanya? Dengan Anda rugi 99 kali tadi, Anda sudah punya amunisi yang cukup dan sanggup menghadapi dunia jenis apapun, masalah bentuk apapun, dan pengalaman ini akan membuat Anda merajai dunia bisnis Anda sampai selama-lamanya. Dan ingat, untung sekali untuk selama-lamanya.Benar, saya aminkan, dan saya yakini, saya telah tiba kepada channel TV yang tepat, di waktu yang tepat, dan dengan maksud yang tepat pula. Dan maksud itu saya tahu hari ini, 1 Januari 2016, bahwa saya harus siap untuk rugi, dan siap untuk untung. Bukan hanya siap untung dan takut rugi.
Bob Sadono telah pergi, meninggalkan kerajaan bisnisnya untuk anak dan cucunya. Tetapi pengalaman dan pelajarannya ia tinggalkan untuk saya Jhon Yonathan Kwano, sebagai perintis dan pemula Entrepreneurship dan Netpreneruship di Tanah Papua.
Ya, Tuhan Yesus, Tuhan dan Juruselamatku, Tuhan Pohon berkat, berilah hamba-Mu kekuatan, karena saya sudah siap menghadapi kegagalan dan kesuksesan dalam membangun Bisnis Kopi Papua, Bisnis Minyak Buah Merah Papua, Bisnis Noken Papua, Bisnis Gelang Papua, Bisnis Matoa Papua, Bisnis Sagu Papua, ya, bisnis Online dan Offline di Tanah Papua mempromosikan produk-produk unggulan Tanah Papua.
Ya Tuhan, saya siap membawa masyarakat sesuku ku dan sebangsanya memasuki Era pasar MEA tahun 2016. Jauhkanlah kami daripada roh pemalas dan roh kaku bergerak. Berilah kami roh kekuatan, roh keyakinan, semangat untuk dengan gesit dan penuh kepastian melangkah mempromosikan produk-produk dari kekayaan yang ada di Tanah Papua, untuk memberikan manfaat keapda umat manusia sekalian di seluruh muka Bumi.
Biarlah dengan meminum Kopi Papua para penikmat Kopi diberi inspirasi baru dalam menghadapi persoalan dan perjuangan hidup, biarlah dengan Buah Merah Papua semakin banyak penderita penyakit modern yang mematikan sekalipun menjadi sembuh dan sehat-walafiat kembali untuk menjalani hidup mereka sebagaimana mestinya, biarlah dengan noken Papua mereka dapat membawa barang-barang kesayangan mereka dengan aman; dan biarlah produk unggulan Tanah Papua mendapat tempat di hati konsumen di Tanah Papua, di Indonesia, dan di ASEAN. Dalam Nama Yesus, Tuhan dan Penebus, Pohon Berkat, dari kemarin, hari ini, dan selama-lamanya. Amin.
Tips Memulai Usaha dari Nol
Tips Memulai usaha baru:
- Impian, dengan impian menciptakan ide usaha, menjadi peluang usaha, tentukan ide usaha, sesuaikan minat/ baka yang dimiliki. sesuaikan dengan peluang usaha
- Ciptakan visi dan misi usaha untuk menunjang pengembangan usaha
- Segera bertindak, biar ide bagus tapi tidak ada tindakan maka sia-sia saja. Mulai dengan keyakinan dan ketekunan
- Selalu belajar dan melakukan pengamatan. Amatilah strategi menejemen
- Hadapi hambatan dan kegagalan. Tidak mudah membangun. Hampir semua usaha berhadapan dengan kegagalan atau hambatan. Kita harus mulai menghadapinya, maka ada kemudahan, karena ada pengalaman.
Jangan pernah takut gagal dan memulai bisnis, karena itu merupakan pelajaran yang bermanfaat untuk bisnis.
Coach Hendra Hilman - 5 Tips Praktis Memulai Usaha & Memasarkan Usaha Anda
- Mulai dengan hobby/ passion Anda. Mulai dari apa yang Anda sukai,Anda kerjakan setiap saat, Anda tidak menjadi lelah saat Anda kerjakannya, siang dan malam Anda sukai. Misalnya suka gambar, suka tulis.
- Manfaat (manfaat bagi pembeli dan penjual)
- Fokus kepada Siapa (siapa mereka, umur berapa, income bagaimana, apa kebutuhan mereka, apa gaya hidup mereka) fokus kepada siapa yang nantinya akan membeli/ membayar hobi Anda.
- Fokuslah kepada solusi.Fokusnya kepada problem-solver. Apakah gambar Anda menjadi solusi kepada masalah yang dihadapi konsumen atau tidak. Fokuslah kepada "before" and "after"
- Fokus kepada "4P Marketing Tools".
- P 1: Prince (malah atau murah itu relatif, dihubungkan dengan manfaat yang mereka dapatkan. Kalau bayar mahal tapi manfaat besar, maka mereka akan membuat harga itu berharga;
- Promotion Offline, retail; sampai lokasi yang strategis (2) Online; (3) Via Telepon;
- P3. Place (1) tempat strategis, nama domain yang tepat, ....;
- P4. Product (bagaimana produk saya memberikan solusi, memberikan manfaat kepada customer, solusinya apa, manfaatnya apa. What is your product doing to help your custome not what is your product
- P5. Promotion, bagaimana membuat offering kepada calon customer..
Subscribe to:
Posts (Atom)