Jayapura, Jubi – Gubernur Papua, Lukas Enembe mengatakan provinsi yang diPapua saat ini membutuhkan tenaga ahli untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi-potensi lokal, seperti Sagu dan Kopi.
“Sagu dan Kopi Papua kualitasnya sangat baik, hanya saja belum dikembangkan dan dikelola secara baik untuk kemudian diekspor keluar, jadi kami butuh pemikir-pemikir yang handal di bidang ini,” kata Enembe kepada wartawan, di Jayapura belum lama ini.
Ia menilai, Sumber Daya Manusia (SDM) Papua belum mampu mengelola potensi yang ada . Oleh karena itu, butuh orang-orang yang memiliki keahlian mengelola sumber daya alam dengan baik.
“Makanya saya terus dorong sektor ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat Papua, sehingga seluruh potensi yang ada ke depan bisa dikelola orang Papua sendiri,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional, Mayjen TNI Doni Monardo mengatakan Kopi Papua asal Tiom, Kabupaten Lanny Jaya menjadi salah satu kopi termahal dengan harga jual Rp5.3 juta per kilo.
Apalagi kata ia, sisa-sisa kopi sepeninggalan Hindia-Belanda di wilayah Pegunungan Tengah Papua masih sangat banyak, sehingga perlu dikelola dan dikembangkan karena kualitas Kopi asal Papua sangat baik.
“Mudah-mudahan dengan adanya kerjasama dengan pemerintah provinsi, kabupaten, kota, kepala suku, Ondoafi dan pihak lainnya di Papua, produksi Indonesia makin banyak karena lahan di Papua memungkinkan untuk dikembangkan,” kata Doni.
Untuk itu, ujar ia, pihaknya akan mengirim tim ke Kabupaten Keerom, Papua untuk melakukan penelitian dan penjajakan, dengan harapan bisa membuka industri perkebunan Kopi.
“Intinya, kami berencana akan membuka industri kopi di Papua dan Papua Barat, karena kualitas Kopi Papua terbaik,” ujarnya. (*)
No comments:
Post a Comment